WATU JENGGER 1.100 MDPL - [Catatan Naik Watu Jengger]
Belum pernah kan ke gunung lihat orang pakai batik? Hahaha, memadukan unsur keindahan alam raya dengan identitas budaya bangsa.
Tidak banyak pengunjung yang datang meski kaya akan pemandangan, bahkan setiap hari nya hanya terhitung jari. Amat sangat disayangkan rehabilitasi kawasan tidak diberlakukan walau sekarang sudah menjadi balai konservasi tahura. Dari info yang saya dapat ketika mendaki, dulu jalur pendakian menjadi tempat usaha warga sekitar dibuktikan dengan banyaknya bekas warung, beberapa diantaranya sudah roboh.
.
Saya bersuara untuk Indonesia lestari lewat sesuatu yang saya amati dari awal satu-satunya akses jalan dipenuhi bebatuan besar yang bisa merusak kendaraan dan cukup krusial, menjadi pemicu pendaki untuk memperkirakan dua kali sebelum memilih Watu Jengger. Pos Perizinan yang tidak diberlakukan 24jam menjadi pemicu kekhawatiran pendaki jika terjadi kecelakaan dan banyaknya pendaki yang tidak membayar administrasi. Beberapa tempat dan lokasi perlu diperbaiki dan dirawat, seperti semak belukar yang sudah menutupi jalur pendakian dan semua kursih kayu roboh yang saya temui disetiap perlintasan. Menit ke menit ketika jalur semakin tempin dan menanjak, saat itulah kami lepas dari hutan panjang melihat tampak indah pegunungan dari ketinggian. Saya mersa dikelilingi bukit bukit megah dengan suara aliran air deras sampai ke telinga kami, seketika tedi memberi tahu bahwa jauh dibawah jurang sana ada sungai deras yang panjang. Lariang yang berdiri terpisah dari wafa dan teddy tampak bersemi, entah menandakan apa ekspresi nya, terpenting kami harus segera melanjutkan perjalanan hingga ke depan kibaran bendera. Ada hal menarik sebelum kami melakukan foto bersama, duduk tidak begitu jauh dari tiang waktu paling lama kami gunakan dengan melakukan permainan uno di temani sedikit potato, biskuat dan aneka roti dengan konsekuensi bagi yang kalah harus bermain dengan jongkok sampai permainan selesai dan pemecah rekor kekalahan adalah saya, sungguh memalukan kalah bermain dengan orang yg bahkan jarang bermain uno.
.
Oleh karena itu saatnya Kawasan Konservasi Watu Jengger maupun pihak yang terkait bersuara untuk Indonesia lestari dengan memperbaiki akses jalan kendaraan, merehabilitasi kembali hutan alam dan kawasan pendakian Watu Jengger serta memperbaiki sistem tata kelola. Agar kawasan konservasi menjadi ramai dan Watu Jengger kembali hidup, karena berdampak juga bagi masyarakat sekitar sebagai sumber penghasilan.
Komentar
Posting Komentar